Bra Ketat Picu Kanker Payudara

Kamis, 12 November 2015 - 15:15 WIB
Bra Ketat Picu Kanker Payudara
Bra Ketat Picu Kanker Payudara
A A A
LONDON - Sebuah penelitian terbaru dari Harvard University mengungkapkan, menggunakan bra ketat berisiko terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan oleh bra yang membatasi sirkulasi darah dan merusak jaringan getah bening.

Bra ketat bisa membuat aliran darah menjadi kekurangan oksigen sehingga akan lebih sedikit nutrisi yang dikirim ke sel-sel di sekitar payudara. Umumnya, kondisi ini mudah menyerang wanita yang mengenakan bra ketat lebih dari 12 jam dan saat tidur.

Dilansir dari Times of India, penelitian ini juga mengungkapkan, bahwa wanita kelas menengah berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Pasalnya, mereka menggunakan bra yang lebih lama dan menyebabkan struktur pembuluh limfatik yang tipis menjadi sensitif pada tekanan dan mudah dikompresi.

"Alasan utama mengapa bra ketat amat buruk bagi kesehatan payudara karena bra ketat bisa membatasi aliran getah bening di payudara. Biasanya, cairan getah bening akan mengeluarkan bahan limbah dan racun lain dari payudara tetapi karena bra ketat menghambat proses ini, banyak racun yang bisa menumpuk di payudara dan berisiko memicu timbulnya kanker," papar General Practitioner (GP) dr MD Mody.

Sementara Ahli genekolog, dr Smiti Kamath menjelaskan, mengenakan bra dengan kawat bagian bawah saat tidur bisa mencegah aliran limfatik normal dan memperbesar risiko anoksia.

"Kondisi ini berkaitan dengan fibrosis atau pembentukan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan yang pada akhirnya berhubungan dengan peningkatan risiko kanker," jelas Smiti.

Selain itu ahli onkologi, dr MV Shah mengatakan, wanita yang memiliki riwayat kanker payudara rentan terserang penyakit ini. "Bahkan jika Anda menemukan benjolan di payudara, kemungkinan besar benjolan itu berisi cairan limfatik yang tidak bisa disingkirkan dari jaringan payudara," tandas Shah.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4961 seconds (0.1#10.140)